Know Who You Are (Bab 1 It's Not About the Coffee)
theodysseyonline.com
One Hat. Ini adalah gagasan utama yang seringkali
digaungkan dalam bab 1 buku It’s Not About the Coffee karangan Howard Behar. Ia punya alasan atas hal ini.
Melalui bukunya, Behar menekankan pentingnya mengenali diri sendiri sebagai langkah menemukan jatidiri. Ia bilang,
“Wearing one hat is the epitome of personal leadership. It is the starting point—and the end point—of the lifelong process of discovering who you are and what you stand for.”
Istilah one hat,
satu topi, Behar pinjam dari tulisan Edward de Bono, Six Hat Thinking. Melalui
istilah ini, Behar menekankan pentingnya mengenali diri sendiri sebagai langkah
awal menuju perjalanan hidup; siapa kita, ke mana kita mau menuju, dan
bagaimana cara kita mencapai tujuan itu. Dengan demikian, konsisten terhadap value
diri sendiri adalah kata kuncinya.
“Our personal hat, our one hat, is a metaphor for being consistent with oneself. What you see is what you get.”
Kita sadar bahwa
seiring bertambahnya usia, ada banyak pengaruh dari luar diri yang membuat kita
tidak menjadi diri sendiri, misalnya hal-hal yang berkaitan dengan uang.
Akibatnya, kita sering tidak konsisten dalam setiap keputusan/pernyataan yang
kita buat. Kita merasa tidak bergairah dengan kehidupan yang kita jalani karena
tidak jujur terhadap diri sendiri.
Selain itu, kita juga
kadang menggadaikan ‘value’ yang kita anut, yang diajarkan orangtua sedari
kecil, yang kita yakini sebagai kebenaran. Howard Behar pernah melakukan ini. Satu
teguran dari rekan kerjanya membuat ia menyesalinya kemudian.
Jujurlah terhadap diri
sendiri, terhadap mimpi yang akan dan sedang kamu kejar. Mimpi itu mungkin akan
mengalami pergeseran, namun biasanya tidak berubah 180 derajat. Howard Behar
sendiri mengira passion-nya dahulu adalah dunia furnitur. Namun, pada
titik tertentu, ia menyadari bahwa manusia adalah passion-nya.
Karenanya, berpindah dari perusahaan furnitur ke Starbucks tidak menjadi masalah
baginya.
Meskipun demikian, Behar
mengingatkan bahwa jujur terhadap diri sendiri bukan berarti tidak menerima
masukan dari orang lain. Ketika ada masukan dari orang lain, tanyakan diri
sendiri, apakah masukan itu sejalan dengan nilai-nilai kebaikan, dengan tujuan
hidup yang sudah kamu setting (termasuk passion yang kamu miliki),
atau dengan kebenaran yang kamu yakini. Bila sesuai, masukan itu harusnya akan
memperkuat dan menyempurnakan kepribadian kita.
Dalam pilihan karier
yang kamu jalani, kejujuran akan diri sendiri juga membuahkan produktivitas
yang baik. Behar mengutip tulisan Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One
Minute Manager.
“People who feel good about themselves produce good results.”
Dalam konteks
organisasi, termasuk organisasi kerja alias perusahaan, one hat
diterjemahkan sebagai visi. Leader punya peran penting terkait hal ini. Kejujuran
dan kesetiaan manajemen perusahaan terhadap visi organisasi, pada akhirnya,
akan menentukan apakah visi itu benar-benar dijalankan atau sekedar kata-kata
mutiara yang menjadi hiasan di dinding kantor.
Pada bagian akhir,
Howard Behar bertanya kepadamu.
- Apa yang kamu sukai? Apa yang membuatmu ingin melakukannya?
- Mimpi apa yang kamu miliki? Mimpi besar. Tuliskan.
- Hal-hal apakah yang menghampirimu selama proses mencapai mimpi?
- Hal-hal apa saja yang udah nggak mau kamu lakukan lagi?
- Ketika berusia 20-30an, kamu mau dikenal sebagai siapa? Bagaimana kamu ingin diingat orang?
- Siapakah pribadi yang memiliki pengaruh besar di sekelilingmu? Siapa yang menginspirasimu untuk maju melampaui batas potensimu?
- Di mana kamu mengaktualisasikan passion kamu sekarang?
- Apakah yang membuatmu bergerak menuju tujuan-tujuan hidupmu (goals) sekarang? Apakah kamu sedang melakukannya? Bila tidak, kenapa? Bisakah kamu melakukannya?
"When you know who you are, you will see a path of possibility literally unfold before you. You will be gently guided to follow it, or you will create your own opportunity. Each life is filled with possibilities, but most of us miss the magical places to dig. Keep your eyes open, and you will find the treasure."
(Sebelumnya: Membuat Ulbab)
Inspiring..danke schön Domm ��. Ditunggu postingan selanjutnya hehe
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir. 😀
Delete