Langkah Sederhana Digital Detox



Agak jijik sih ya, judulnya.

Jadi begini,
Gue pernah meniatkan bahwa 2016 will be my year. Maksudnya, gue akan menjadi orang yang luar biasa produktif pada tahun itu. Gue akan lebih banyak baca buku (suatu kebiasaan yang menurun drastis sejak kerja), lebih banyak menulis, dan kalau perlu menggunakan waktu libur gue dengan sama produktifnya.

Ada hal yang memotivasi gue, yaitu track record Bill Gates nggak pernah libur pada usia 20-an. Produktivitasnya luar biasa, bisa bikin karya yang bener (Microsoft dan segala produk turunannya) sekaligus meladeni bacotan Steve Jobs yang kala itu masih kayak tukang obat; jago omong tapi payah soal bisnis. Ditendang Sculley dari perusahaannya sendiri pula! Gobl*k.

Pada akhir 2017 ini, gue review niatan itu. Gue mengevaluasi diri sendiri, seberapa berhasil seorang Zulfian Prasetyo dalam menjalankan apa yang telah ia rencanakan...

...and I am total crap of it.

Tahun 2017 sebentar lagi selesai dan gue masih belum banyak kemajuan pesat.

Yah, emang sih selama dua tahun terakhir, intensitas pekerjaan bertambah. Selasar yang gue bantu kembangkan mengalami banyak dinamika. Ibarat klub bola, Selasar berjalan macem Liverpool yang kedatangan Juergen Klopp. Ibarat musik, ini startup udah kayak grup band yang beralih dari memainkan lagu-lagu Chopin ke nada dan irama ala Liquid Tension Experiment. Mamam bangetlah, pokoknya. Banyak yang harus gue lakukan untuk meletakkan dasar-dasar baru bagi startup yang pivot dalam setahun terakhir.

Tapi, harusnya itu bukan alasan. Maksudnya, kalau mau sukses ya, sebaiknya kita tidak belajar menjadi pengacara bagi diri sendiri; aktif membela diri, bikin alesan ini-itu, dan mengaku "suka kemewahan", buakakak.

Gue teringat kata-kata Pak Arcandra Tahar perihal kenapa Pak Jokowi minta dia isi pos wamen ESDM. Dia bilang, Indonesia punya banyak kemajuan, namun juga punya banyak room for improvements.

So do I. Gue yang baru 27 tahun ini punya banyak room for improvements. Mau gak mau, suka gak suka, gue harus lebih serius untuk memperbaiki diri sendiri, jangan cuma bantu benerin perusahaan orang.

Karena itulah, gue memulai ikhtiar itu dengan mencoba untuk kembali produktif. Salah satu caranya adalah dengan diet digital. Gue mencoba untuk tidak lagi membuang banyak waktu, memikirkan sesuatu yang lebih berguna untuk dilakukan, sukur-sukur bisa kasih manfaat buat bangsa ini (daripada berantem melulu, ya kan?).

Jalan untuk kembali meningkatkan produktivitas pribadi gue tempuh dengan mengurangi ketergantungan terhadap dunia digital. Digital detox.

Bismillah. Mudah-mudahan bisa.
(Ilustrasi: diannesvegankitchen.com)



Comments

Post a Comment

Popular Posts