Untukmu yang Tertidur

Setelah lama nggak nulis puisi, setelah sedikit 'paksaan' pada kedua belah otak untuk bekerja keras melupakan rangkaian angka laporan keuangan, terciptalah puisi ini....


Untukmu yang tertidur
biar sebuah peluk perlahan terhambur

Ini dariku
Tak kuat lagi menahan rindu
Ingin segera beradu
Berpadu

Sungguh, malam tak memberi arti
pun bulan yang menampak diri setengah hati

Tapi kembalimu kini, itu yang aku ingin
Seperti hangat yang datang setelah dingin
atau panas matahari yang lekas direda angin

Maka, beri aku waktu sejenak
biar aku lepas penat dalam benak
juga meregang dada yang sempat sesak
Ketiadaanmu kemarin telak

Dengan satu saja peluk lembut
sebagaimana hati yang kembali tertaut.


Comments

Popular Posts