Haiku


Di tengah kesibukan menulis skripsi, yang sebenernya nggak bisa dibilang sibuk juga, gue iseng mempelajari sebentuk karya sastra bernama ‘Haiku’. Apaan tuh, Haiku?

Sederhananya, Haiku adalah bentuk syair Jepang yang terdiri dari tiga baris: baris pertama terdiri dari lima suku kata, baris kedua terdiri dari tujuh suku kata, baris ketiga kembali ke lima suku kata. Pesan Haiku terdapat di baris ketiga. Jadi, tantangannya adalah bagaimana mengirim pesan/imaji/makna dalam tujuh belas kata aja. Rima? Nggak perlu! Bebas!

Kalo dari sejarahnya di ujung abad-19 (tahun 1890-an, kalo nggak salah), di Jepang dulu ada yang namanya Hokku, syair pendek yang sebenernya bagian pembuka dari rangkaian syair bernama Haika. Asiknya Hokku adalah keringkasannya, tapi secara makna dia nggak bisa berdiri sendiri karena Hokku cuman ‘potongan puzzle’ dari bait-bait lainnya yang terdapat dalam Haika. Nah, karena dianggap terlalu ribet—gue juga nggak terlalu ngerti ribetnya di mana—lalu lahirlah bentuk alternatif Hokku bernama Haiku yang ringkasnya kayak Hokku tapi independen kayak Haika….

Ya Allah, semoga penjelasan gue bener dan gampang dipahami. Amin.

Kalo masih nggak ngerti juga, ini contoh Haiku bikinan gue. Semoga membantu.

Hitler berkata, (lima suku kata)
“Kita tak boleh kalah!” (tujuh suku kata)
Akhirnya kalah. (lima suku kata)

Kalo kita bikin Haiku dalam bahasa Jepang, kaidah-kaidah Haiku (aturan 5-7-5 yang gue jelasin di awal) sifatnya udah pakem dan harus diikutin. Masalahnya ialah kalo elu transfer ke bahasa lain, kaidah itu kadang harus dilanggar. Jadilah di Barat kaidah 5-7-5 ini nggak kepake. Pokoknya tiga baris dan bermakna. Sesederhana bikinan gue di bawah ini.

Dia bilang, “Jangan takut.”
Aku lantas berani.
Jemari Mama menggenggam tanganku.

Gimana, tertarik bikin? Lebih asik bikin ini sih daripada elu ngegalau nggak jelas di Twitter atau mengemis follow back ke para selebtwit yang belum tentu baca mention-lu, hehehe. Coba kirim Haiku lu ke akun twitter gue (@zulfianprasetyo) pake tagar #haikuku. Kalo menarik, gue retweet!


Temen bermain Haiku lu,

Fian.


Comments

Post a Comment

Popular Posts