Bangor Lotere

Lagi ngubek-ngubek data di laptop, gue nemu tulisan ini sebagai diary gue waktu itu. Sempet pengen dijadiin bahan naskah ketiga juga sih, tapi sebaiknya dimasukin nggak, yah? Minta sarannya, dong!

***

Hari ini, gue pergi ke rumah kakek. Di sana, ada pula sepupu gue yang masih pada SD, kakak beradik yang kadang akur tapi lebih banyak berantemnya; Faris dan Mario.

Ceritanya, nenek gue punya warung dan kedua orang sepupu gue ini adalah pelanggan setianya. Kenapa bisa begitu, karena di warung nenek gue ada jajanan lotere. Sebenernya, nggak ada yang aneh dengan kejadian ini, kecuali ketika takdir mempertemukan lotere dengan kedua orang sepupu gue yang bangornya lebih dari cukup untuk bikin kakek gue darah tinggi.

Semenjak ada lotere, kedua orang sepupu bangor ini sering banget mampir ke warung nenek (rumah mereka deket) buat beli lotere. Gue menganggap mereka buang-buang duit karena kemungkinan mereka bisa dapetin hadiah-hadiah unggulan di lotere itu adalah kecil. Gue pun memutuskan untuk menulis buku ketiga sambil bersantai di depan, siap-siap membantu kalau ada orang yang mau jajan. Yap, gue ngetik sambil jagain warung.

Lalu, datanglah Faris-Mario ke warung mau beli lotere. Gue mengambil uangnya dan memasukkan ke laci uang. Mereka ngasih (kalo gak salah) Rp2.000,00 dan karena harga loterenya Rp500,00, mereka punya 4 kali kesempatan. Gue kembali santai, tentunya setelah melayani mereka.

Di sinilah keanehan terjadi....

Mereka agak sedikit gaduh. Lalu, Mario mendapatkan Vitazone! Gue heboh dan ikutan girang....

Beberapa lama kemudian, giliran Faris dapet Pop-Mie! Gue kembali heboh dan takjub, betapa mereka bocah-bocah yang beruntung....

Setelah itu, Mario dapet lagi! Kali ini cokelat sih, tapi lumayanlah... Meskipun dia kepengin banget dapet mainan pistol air (hadiah tertinggi).


Gue seneng, tapi mulai curiga. Ada indera semacam spider-sense dalam diri gue yang menangkap sejumlah 'sinyalemen negatif'....


Kesempatan terakhir, Faris DAPET PISTOL AIR! Gue surprise banget, dan mulai menyelidiki mereka....

...nggak, nggak pake kekuatan bulan yang akan menghukummu. Itu Sailormoon. Gue maunya Spiderman.


Aha! Rahasia terungkap.

Kedua bocah ini ternyata MENGINTIP lotere sebelum mengambil hadiahnya. Ini dilakukan ketika pengawasan lemah dan sialnya, gue bukan penjaga warung yang baik. Nenek ngomel-ngomel. Dagangan loterenya disabotase.

Sekarang, gue paham, kenapa ini warung dari dulu nggak gede-gede. Ternyata, kedua orang bandit kecil inilah penyebabnya. Mereka kadang suka jajan tapi nggak bayar... atau penghasilan warung dipakai buat jajan di luar. Nah, kalo udah begini, jangankan ekspansi warung ke luar negeri (sungguh cita-cita yang agung), mau buka warung cabang di luar kota juga susah! *geleng-geleng kepala

Comments

  1. Pasangan emas ini mirip gua pas masih kecil, tentunya gua hanya seorang diri alias one men show.
    Ah, betapa indahnya masa-masa itu.
    *memandang langit biru di kejauhan*

    ReplyDelete
  2. Kalo satu orang, berarti 'one man' dan bukan 'one men', gie....

    Oh iya, jangan-jangan lu yang ngajarin mereka, ya? Ngaku!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts