Liburan yang Sebenarnya Lama Namun Tidak Terasa Lama

Setiap selesai melaksanakan semester genap, kampus gue, Universitas Indonesia, mengadakan liburan selama 3 (tiga) bulan, dari bulan Juni sampai Agustus. Para dosen biasanya memanfaatkan liburan ini buat ngacir ke luar negeri nyelesein studinya atau mungkin ikutan summer course di negara tertentu. Mahasiswa-mahasiswanya nggak mau kalah sibuk; ada yang magang, ada juga yang sibuk berorganisasi dalam rangka menyiapkan program penyambutan mahasiswa baru.

Buat gue, liburan 3 (tiga) bulan berarti memuaskan egoisme yang telah lama terpendam (terdengar teriakan mencemooh dari luar sana).

Yak, ini merupakan liburan yang menyenangkan, pikir gue. Rencananya, gue bakal mutihin kulit...enggak dengan body lotion pemutih kulit yang pake SPF-SPF-an itu. Apa? Pakai sabun colek? Errr...boleh juga sih, dicoba. Hehehe, nggak gitu juga, kali.

Gue, yang kadang suka sering pulang malem dari kampus, entah karena ada rapat organisasi atau lumutan ngerjain tugas di perpustakaan, memutuskan untuk diem aja di rumah. Walaupun bukan real estate dan nggak bertingkat, rumah beserta lingkungannya yang tenang sangat representatif buat mengisi liburan gue. Di rumah, gue bisa memuaskan sisi introvert gue (ya, meski cenderung petakilan di luar, aslinya gue introvert). Gue bisa menyelesaikan buku-buku yang belum selesai gue baca. Gue juga bisa melakukan riset untuk buku-buku yang bakal gue terbitkan di masa yang akan datang. Pokoknya, I love doing things at home. Ik lijk werk in huis (buat yang ngerti bahasa Belanda, sorry yak kalo tata kalimatnya salah).

Rencana tinggal rencana. Karena kenyataannya nggak gitu juga. Dua minggu pertama liburan gue abisin buat SNMPTN. Walhasil, gue musti (males-malesan) intensif belajar selama dua minggu itu. Selain itu, kegiatan gue paling banter berkisar di dunia perbabuan, kayak ngeladenin Eros main badminton, ngepel rumah, nganter-jemput bokap, dan nganterin nyokap kemana-mana.

Organisasi juga nggak mau ketinggalan ngasih gue kerjaan. Ketika ngetik postingan ini, sebenernya ada tugas organisasi berupa laporan evaluasi pertengahan tahun yang musti gue kerjain. Tapi, mualesnyaaa...minta ampun! Alih-alih ngerjain tugas, gue malah posting tulisan baru, hehehe.

Setidaknya, ada beberapa perubahan fisik yang terjadi pada diri gue selama liburan ini. Pertama, lemak di perut yang berlapis-lapis. Kedua, jerawat yang mulai merajalela dan kumis gue yang cenderung, ehm, pitak. Efek dari skill mencukur gue yang masih setaraf ABG labil. Konsekuensinya, ketampanan pun perlahan sirna dari muka gue akibat kumis pitak dan serangan jerawat yang bertubi-tubi itu. Untung jenggot gue cuman sehelai. Kalau sampe numbuh bewok dan pitak juga, lengkap sudah kehancuran muka gue yang hampir mirip pantat ayam labil ini.

Oh iya, hampir lupa ngasih tau. Buku gue hampir pasti available di toko-toko buku awal Agustus. Karena proses nyetak itu kan lama juga, belum proses distribusinya. So, buat yang udah nunggu, sabar ya. Buat yang memiliki kekhawatiran akan terbitnya buku gue yang mungkin dianggap merusak moral bangsa, selamat, doa Anda terkabul!

Oke, segitu dulu kali ya. Gue mau mandi, terus rapat deh sampe sore. See you, guys!
Mmuaach! <-- jijik

Comments

Popular Posts