Tentang Tabir Surya



“Yan, kamu kok iteman sih?”

Itu adalah hal pertama yang Dhika, temen gue, katakan pas kami ketemu lagi setelah beberapa bulan. Gue shock. Baru aja mau nanyain kabar suaminya, eh, gue udah dibilang iteman. Khawatir ada ancaman nyata terhadap wajah yang rupawan, gue berinisiatip mencari jawaban. Nggak, gue nggak nyari jawabannya di KUA.

Sejujurnya, selama ini gue pake tabir surya sekadar biar kulit gue nggak alay. Gosong dan kering. Mending yak, kalo yang gosong dan kering itu cookies, masih enak dimakan. Lha, kalo kulit? Yang ada gue kena kanker kulit terus nggak ganteng lagi. Indonesia bisa kekurangan satu pemuda yang enak dipandang mata dan itu nggak bagus.

Jadilah besoknya gue mencari tahu seputar tabir surya itu dari berbagai sumber. Dan inilah hasilnya:

Istilah dalam Tabir Surya. Tabir surya yang bagus itu melindungi dari sinar matahari (ya iyalah!), terutama radiasi ultravioletnya yang dibagi menjadi UVA dan UVB. Dalam kemasannya, perlindungan terhadap UVA ditandai dengan PA. Ada tiga tingkatan untuk PA, yaitu PA+, PA++, dan PA+++. Makin banyak tanda tambahnya makin bagus perlindungannya. Sementara itu, perlindungan terhadap sinar UVB ditandai dengan istilah SPF. Tabir surya dengan kandungan SPF 30 udah bagus kok. Jadi, pilih yang mengandung unsur SPF dan PA, jangan SPF doang.

Sekali oles aja nggak cukup. Bukan berarti mentang-mentang krim lu punya SPF 100 terus sekali oles bisa tahan lama sampe lebaran tahun depan. Nggak gitu juga. Perlu diingat di sini bahwa kadar SPF nggak ada hubungannya dengan durasi perlindungan. Normalnya, olesan tabir surya bisa bertahan selama dua hingga tiga jam. Begitu kena air (butiran keringat, air wudhu, air siraman comberan kalo lagi apes, maupun siraman-siraman lainnya seperti siraman rohani), ya perlindungan tabir surya itu jadi hilang. Karenanya, sehari kita bisa oles tabir surya sebanyak dua-tiga kali.

Udah pake tabir surya kok tetep item? Pertama, perhatikan dua poin di atas. Kemungkinan besar itu disebabkan oleh ketidakpahaman kita akan dua hal di atas. Kedua, barangkali karena kita sering banget melakukan kegiatan outdoor pada jam 11-15 setiap harinya, entah minta-minta di lampu merah, ngamen, dan sebagainya. Jadi, harap kurangi ‘jam dinas’ pada jam segitu atau setidaknya pakai payung kalau mau keluar rumah. Selain pakai tabir surya, kulit juga perlu dilindungi dengan cara ditutup sehingga nggak kena paparan sinar matahari langsung maupun asap rokok dan kendaraan. Barangkali kamu yang beberapa bulan terakhir mulai berhijab merasa kulitnya lebih putih? Yeah, finally you know why.

Bagaimana? Menambah wawasan?

Ada komentar?

Pertanyaan?
Tidak menerima pertanyaan terkait jodoh lho, ya.


Comments

Post a Comment

Popular Posts