Harga Nostalgia
"Harga suatu nostalgia seringkali hanya berupa datang ke suatu tempat. Jika momennya tepat, kamu akan mendapatkan rasa nostalgia yang sempurna." -zulfian prasetyo-
Beneran.
Gue membuktikannya pekan kemarin. Gue, dan mungkin sebagian besar
mahasiswa Universitas Indonesia, gagal move
on dari Depok. Selalu ada daya tarik magis tiap dateng ke UI. Suasana yang
tenang, gairah keilmuan, keramaian tertentu dari civitas academica, atau kombinasi ketiganya. Masing-masing orang
mungkin punya versinya sendiri, ya. Setidaknya, itulah yang gue rasakan.
Yang spesial dari kunjungan gue kemarin adalah waktu kunjungan itu
bertepatan dengan momen wisuda. Niat awalnya sih cuma rapat kecil sama Pinka,
tapi kok ya banyak orang bertoga dan berbaju putih-putih. Yang bertoga ini
kayaknya wisudawan/wisudawati (iyalah, menurut lo?), yang baju putih-putih ini
mesti mahasiswa baru unyu-unyu yang didaulat jadi choir wisuda. Gue jadi menyesal, harusnya dateng ke situ pake
setelan putih-putih.
Saat itu, gue melihat tanggal. Tiga puluh satu Agustus. Itu artinya, udah
setahun gue lulus…
…gue jadi pengin wisuda lagi.
Wisuda itu nagih, Sob. Nggak cukup sekali. Diawali dari proses nulis
skripsi yang membutuhkan kesabaran. Lalu sidang. Lalu proses revisi.
Kita mulai dari proses menulis skripsi. Kalo kata Lao Tze, perjalanan
seribu langkah dimulai dari langkah pertama. Masalahnya, gimana mau melangkah
kalo elu emang nggak tau arah. Ini gue rasakan waktu mau nulis skripsi. Gue
udah tau apa yang mau ditulis, tapi nggak tau harus nyari bahan di mana. Topik
gue saat itu, sejarah transformasi Starbucks, sebenarnya tergolong sejarah
kontemporer yang harusnya didukung oleh literatur yang bertebaran di dunia nan
fana ini.
Faktanya, kok susah amat yak nyari bahannya. Terutama yang semacam e-book. Yah, kan kalo format buku
elektronik gampang dibawa-bawa gitu ya. Murah pulak. Kalo sekarang mah enak, tinggal liat-liat akun instagram semacem @electrabookstore atau kalo lu doyan main Twitter ya liat aja akun twitter-nya (@electrabooks_). Gue sempet liat nih...dan emang oke terutama untuk anak rumpun sosial (Sastra, Sospol, Ekonomi). I recommend this, guys.
Karena susah dapet bahan, gue kudu beli buku di luar negeri. Khawatir gue malah jadi liburan di sana, akhirnya beli bukunya secara online ajah. Saat itu, gue dapet buku bekas dengan harga yang lumayan miring. Tiga dolar. Kalo baru, harganya bisa sekitar 21 dolar. Murah kan? Iye. Yang mahal ongkos kirimnye. Seinget gue, ongkos kirimnya bisa sampai $8. Again, kalo beli ebook paling cuma bayar Rp5000. Pelit amat, yak? Bodo amat dah.
Lalu datanglah masa sidang yang, yah, begitulah. Yang gue inget saat itu
ialah pas gue debat sama dosen tentang lokasi suatu tempat dan cara menjangkaunya.
Gue, dengan kesotoyan tingkat Mahabharata, bersikeras dengan argumen gue. Namun
pepatah ‘sotoy pangkal tengsin’ tetap berlaku. Dosen penguji akhirnya bilang,
“Saya kan pernah ke sana.”
…dan selesailah argumen gue. Krik.
Sekali lagi,
sotoy pangkal tengsin.
Itu.
Proses revisi ialah yang membuat gue sering-sering mengelus dada. Seriously, ini yang menurut gue paling
berat. Ini mungkin karena gue berharap (dan emang dikasih target sama dosen)
untuk membuat skripsi yang tanpa cacat, tanpa revisi. Caranya adalah dengan
membuat skripsi sederhana namun berkualitas A.
Nyatanya, ada printilan yang harus diperbaiki. Ini harusnya nggak jadi
masalah kalo semangat lu masih ada. Buat gue, ini jadi masalah karena gue udah
kebelet wisuda. Kebelet liburan. Kebelet yang lain-lain asal bukan skripsi. Ini
belum termasuk mengikuti prosedur unggah ke pangkalan data perpustakaan kampus
dan prosedur lainnya. Yah, setidaknya dada gue sekarang semakin rata deh.
Kebanyakan dielus-elus.
Setelah itu, gue jadi terpikir sesuatu. Mungkin itu ya, yang bikin
wisuda terasa nikmat. Sebagaimana sinar matahari yang disyukuri orang-orang
setelah badai pergi, wisuda terasa nikmat mungkin karena proses pengerjaan
skripsi yang berdarah-darah telah dilewati.
Gue jadi kepikiran untuk bawa toga tahun depan. Mau jadi wisudawan lagi….
catatan:
Kalo ada yang berminat, electrabookstore itu bisa kalian temui di
Line: electrabookstore
Whatsapp: +6282317643264
BBM: 29d3a51b
Semoga itu bisa membantu, guys!
Comments
Post a Comment