Awal Baru

Ini mungkin adalah post terakhir bulan Juni. Setelah ini, gue mungkin akan menghilang selama sekitar sebulan untuk menjalankan new beginning alias awal yang baru. Apa itu?

Sekitar empat bulan lalu, setelah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan pada sebuah perusahaan asuransi ternama dunia, gue mengisi masa rehat dengan belajar. Yap, gue belajar lagi tentang menulis komedi (ngomong-omong, semakin dewasa seseorang kadang bikin tulisan makin jayus lho, hehehe). Gue baca lagi berbagai literatur tentang dasar-dasar menulis, lalu belajar juga teori filsuf Jerman, Schopenhauer, tentang komedi. Cakupan genre buku? Dari biografi, cerita fiksi, surealis, sampe buku tentang business plan! Hahaha. Gue termasuk rakus baca dalam empat bulan terakhir. Hasilnya, seperti yang gue publikasikan di medsos akhir-akhir ini, ialah kelahiran novel komedi pertama berjudul “Semester 7”.

Apa yang membuat “Semester 7” terasa spesial?
Kita setuju bahwa apapun yang bersifat pertama kali pasti akan terasa spesial. Hari pertama sekolah, cinta monyet pertama, pengalaman kerja pertama, anak pertama (eh?), pokoknya apapun yang pertama. Begitupun dengan novel pertama gue ini.

Betul, ini adalah novel pertama. Sebagai penulis literatur pribadi atawa diari, okelah gue udah biasa. Tetapi menulis novel? Apalagi novel komedi? I am totally crap at it. Menulis novel bener-bener berasa kayak lari marathon atau perjalanan Sun Go Kong ke barat mencari kitab suci. Butuh kesabaran dan keuletan yang luar biasa. Pun ketika naskahnya udah jadi, selalu datang godaan buat benerin ini-itunya. Sifat perfeksionis ini butuh upaya ekstra buat dikendalikan. Kalo nggak? Sampe kapan juga kagak kelar-kelar. Again, ini adalah novel pertama. Meski begitu, gue nggak mau perfeksionis pada karya ini tetapi nggak mau juga lahir dengan kualitas yang rendah. Maka dari itu, penilaian gue serahkan pada pembaca. Namun sekali lagi, novel “Semester 7” yang berkali-kali bikin susah tidur akibat overexcited ini spesial, sama spesialnya dengan Diary Dodol Pelajar Konyol.

Selain sebagai novel pertama, “Semester 7” juga merupakan proyek penerbitan mandiri (self-publishing) gue yang pertama. Artinya, setelah kelar menuliskan naskahnya. Gue mencari orang-orang untuk mendesain sampulnya, tata letaknya, ilustrasi, juga mencari percetakan yang tepat baik secara harga maupun kualitas. Melangkah pada dunia penerbitan mandiri berarti elu harus berpikir sebagai seorang penulis sekaligus seorang wirausahawan. Gampang? Nggak. Tapi kalo udah jadi, hasilnya akan memuaskan. Selain belajar menulis (kembali), gue juga belajar sedikit tentang industri penerbitan di sini. Oh, gue juga belajar tabah dikatain pengangguran sama orang-orang, nyahahaha. Pokoknya, keluar dari zona nyaman deh.

Abis itu mau ngapain?
Tepat pada 30 Juni 2014, gue akan kembali bekerja kantoran, meskipun apa yang gue lakukan sebagai penulis seharusnya juga disebut bekerja sih. Tapi gue berpikir bahwa bekerja pada suatu perusahaan mungkin bisa mempercepat proses belajar kita daripada berkarier sendirian seperti yang gue lakukan sekarang. Gue bekerja untuk belajar…

…untuk uang juga sih. Tapi kan nggak bagus yak, kalo ditulis beginian di blog? Lah ini udah ditulis.

Singkat cerita, gue melamar pada (kalo nggak salah) empat institusi perbankan. Dari empat bank, ada tiga yang manggil. Satu bank syariah, dua bank konvensional asing. Dari dua bank konvensional asing, gue lulus dari satu tahap seleksi ke seleksi lainnya hanya pada satu bank. Bank yang sial beruntung karena memperkerjakan gue itu merupakan bank terkemuka di Singapura. Ketauanlah ya, bank apa. Gue akan bekerja selama 2-3 tahun di sana. Ngumpulin duit buat modal kawin dan perlahan menguasai dunia…sebagaimana cita-cita para musuh Son Goku.

Lalu, apakah pekerjaan ini akan menghentikan karier menulis gue? Gue harap nggak. “Semester 7” bukan novel pertama sekaligus terakhir. Dia akan punya adik sebagaimana Diary Dodol Pelajar Konyol yang menuai kontroversi itu. Hasik.

Gue pikir, justru dari pekerjaan di kantor ini gue bisa menemukan inspirasi baru untuk novel selanjutnya. Atau mungkin proyek selanjutnya. Kita nggak pernah tahu. Kita tempe. Ini apa sih?


Info singkat:
“Semester 7” sebentar lagi masuk percetakan. ;-)



Comments

Popular Posts