Bikin Novel

*tengok kiri-kanan

Jadi begini,

setelah lama vakum dari dunia penulisan,

setelah karya tulis terakhir yang gue selesaikan adalah skripsi gue sendiri tahun 2013 lalu (kalo mau, baca aja di perpus UI),

setelah melalui perenungan yang panjang,

gue berpikir untuk memersiapkan sebuah buku lagi…
…nggak, gue SEDANG memersiapkan sebuah buku.

Kali ini formatnya bukan kumpulan esai seperti yang lalu. Kali ini novel. Kenapa begitu? Karena gue pikir, menulis novel punya tantangan yang lebih besar daripada menulis esai pendek deskriptif seperti yang biasa gue lakukan dari jaman sekolah dulu.

Ketika menulis novel, gue nggak terikat harus menceritakan pengalaman hidup sejujur mungkin.

Ketika menulis novel, gue bisa melakukan banyak improvisasi ketimbang bergantung pada perjalanan hidup yang belum tentu lucu bagi orang lain.

Ketika menulis novel, gue bermetamorfosa dari sprinter ke pelari marathon. Butuh riset, kesabaran, dan konsistensi untuk menyelesaikan novel gue tepat waktu.

Ketika menulis novel, gue seperti kalkulator yang berubah menjadi komputer…atau setidaknya ponsel dengan embedded system menjadi smartphone. Lebih kompleks tantangannya, namun juga lebih mengasyikkan prosesnya.

Sebagai seorang penulis, atau pekerja kreatif, gue wajib berkembang.

Sebagai pembaca, orang-orang yang telah rela membeli buku gue dengan uangnya sekaligus memberi semangat di Facebook dan Twitter BERHAK dapet tulisan dengan kualitas yang meningkat, juga tingkat kelucuan yang nggak sekedar bego-begoan.

Semua itu gue wujudkan dengan menulis novel.

Gue nggak tahu, akan seberapa disukai novel ini kelak. Tapi setidaknya, gue berusaha sebaik mungkin untuk tidak mengecewakan para pembaca yang udah mau baca karya gue.

Mohon doanya, ya.
-Fian-



Comments

Popular Posts